Sanitasi dan kondisi air yang buruk masih menjadi sorotan bagi kader-kader bimbingan USAID IUWASH Tangguh di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.Hal ini mereka ungkapkan saat mendapatkan pelatihan jurnalistik yang digelar di Blue Diamond And Golden Ritz Function Hall, Jl. Gereja No.61 C. Kristen, Kec. Siantar Selatan, .

Pelatihan jurnalisme warga tersebut, dibuka Sekretaris Diskominfo Kota Pematangsiantar, Esra Eduward Sinaga, SH, MH, serta diisi dengan pemaparan mengenai Jurnalisme Warga oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Simalungun Andri Rahardian serta Teknik Dasar Jurnalistrik oleh Pimpinan Redaksi tobasatu.com, Hafnida Dalimunthe, S.Sos, MSP.


Hadir pula dalam pelatihan tersebut lima kader masing-masing wilayah dampingan Pematangsiantar dan Simalungun, Bappeda Kota Pematangsiantar dan Bappedarida Kabupaten Simalungun.Sekretaris Dinas Kominfo Kota Pematangsiantar Esra Eduward Sinaga dalam sambutannya menekankan pentingnya keterampilan menulis bagi masyarakat untuk memudahkan penyebaran informasi.
“Tidak hanya media pers yang bisa membuat berita, semua orang bisa menulis dan menyampaikan berita yang dapat bermanfaat bagi khalayak luas,” tutur Esra.


Selanjutnya, Kepala Dinas Kominfo Simalungun, Andri Rahardian, dalam sambutannya sekaligus memberikan pemaparan, menjelaskan mengenai dasar-dasar jurnalisme dan cara menyampaikan informasi jurnalistik melalui media sosial. Sesi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman peserta tentang peran jurnalisme dan media sosial dalam distribusi informasi.


Menurut Andri Rahardian, pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan jurnalisme warga bagi para kader, sehingga mereka dapat menginformasikan pesan-pesan promotif dan mengadvokasi peningkatan mutu layanan.“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman sesuai dengan tujuan pembangunan indonesia dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Andri Rahardian.


Salah seorang peserta, Masriana selaku kader dari Nagori Dolok Maraja menulis tentang beberapa masalah yang terjadi di daerahnya mengenai sanitasi dan pengelolaan sampah.
Dijelaskan Masriana, Nagori Dolok Maraja Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sedang menghadapi masalah dengan air minum dan sanitasi. Pasokan air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM) sering terhenti, membuat warga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci.

Selain itu, pengelolaan sampah juga menjadi masalah. Meskipun sudah ada sistem Bank Sampah di Huta 1 Dolok Maraja, banyak warga masih membuang sampah sembarangan di parit atau tempat lain, bahkan membakar sampah di halaman rumah. Kebiasaan ini mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.

“Kami bersama perangkat kelurahan bekerjasama antara pemerintah dan masyarakat mengajak supaya Dolok Maraja menuju lingkungan yang bersih dan sehat,” jelas Masriana.


Lewat pelatihan ini, kader bimbingan USAID IUWASH Tangguh diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis, sehingga ke depan dapat berbagi Informasi serta mengedukasi warga mengenai pengelolaan limbah air rumah tangga.

Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat membawa dampak positif terhadap penyebaran informasi di masyarakat dan peningkatan kualitas lingkungan.Selain itu warga juga diimbau untuk berlangganan ke layanan air minum perpipaan. #tetanggapanutan.

Loading