Kontingen Penas Simalungun Lakukan Study Banding ke Kabupaten Solok Sumbar

Read Time:1 Minute, 34 Second

Untuk menambah wawasan maupun ilmu pengetahuan di bidang pertanian, Kontingen Pekan Nasional (Penas) Simalungun melakukan kunjungan Study banding ke Kabupaten Solok, Prov. Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (13/6/2023).

Lawatan studi banding kontingen Penas Simlaungun yang terdiri dari Anggota KTNA dan Pendamping dari instansi terkait ke Kabupaten Solok berjumlah 21 orang di pimpin oleh Rudi Tarigan (pengurus KTNA Simalungun). Sedangkan yang lainnya mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia Penas.

Salah seorang anggota KTNA Simalungun Sarmedi Sipayung menjelaskan bahwa lawatannya ke Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang pertanian

Kontingen Penas Simalungun Lakukan Study Banding ke Kabupaten Solok Sumbar

354076742_583504400578736_8715653495154105058_n
353832117_583504457245397_1326973819244840409_n
354181134_583504370578739_9054828828424331877_n
354252854_583504340578742_2435243740232557197_n
354076742_583504400578736_8715653495154105058_n 353832117_583504457245397_1326973819244840409_n 354181134_583504370578739_9054828828424331877_n 354252854_583504340578742_2435243740232557197_n

“Di Nagari Sungai Nanam, kami meninjau pertanian bawang merah, dan tanaman cabe, tomat dan tanaman hortikultura lainnya,”jelas Sarmedi yang di dampingi Rudi Tarigan.

Menurut Sarmedi, Luas lahan tanaman bawang merah di nagari (desa) Sungai Nanam sangat luas. “Diperkirakan ada sekitar 10.000 ha areal pertanian bawang merah di sana,”kata Sarmedi.

Dari bincang-bincang bersama pemilik tanaman bawang merah di Nagari Sungai Nanam, Sarmedi mengatakan produksi per 1 kg bibit menghasilkan 10 – 15 kg sekali produksi (3 bulan, mulai tanam hingga panen)

“Uniknya penanaman bawang merah di nagari ini dapat di lakukan setiap saat tanpa menunggu musim tanam. Kalau di tempat kita kan (Simalungun) terjadwal disesuaikan pola tanam karena tergantung dengan iklim di Simalungun. Dimana bawang ini membutuhkan curah hujan yang tinggi,”terang Sarmedi.

Disampaikan Sarmedi, kalau di nagari Sungai Nanam suhu udara sangat dingin, dimana lahan pertanian bawang merah di Solok berada ketinggian 1500 – 1700 mdpl (meter diatas permukaan laut) sementara lahan pertanian di Simalungun antara 800 – 1250 mdpl.

Selanjutnya, Sarmedi mengatakab bahwa Produksi Bawang merah di Kabupaten Solok mampu menyuplai kebutuhan di sejumlah kota-kota besar di wilayah Indonesia.

“Ini lah yang mendasari kami untuk menambah wawasan dalam membudidayakan tanaman bawang merah, untuk dapat kita adopsi di Kabupaten Simalungun, sehingga kita harapkan Simalungun kedepan bisa memprosuksi bawang merah,”kata Sarmedi Sipayung.

Loading

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
error6
fb-share-icon0
Tweet 20
fb-share-icon20

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *